Pages

Ande-Ande Lumut Bersalut Parutan Kelapa

Sejatinya, ande-ande lumut merupakan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Salah satu versi ceritanya yang populer mengisahkan dan berkaitan dengan bersatunya (kembali) Kerajaan Jenggala dan Kediri. Namun, ande-ande lumut ternyata juga menjadi nama salah satu penganan tradisional nusantara yang bahan baku utamanya berupa singkong. Versi penganan ande-ande lumut yang lazim ditemukan adalah mirip kolak singkong. Ande-ande lumut ini agak unik dan berbeda dengan ande-ande lumut pada umumnya karena terdapat penggunaan parutan kelapa dan disajikan dengan juruh atau kinca gula jawa.

Ande-Ande Lumut Bersalut Parutan Kelapa
BAHAN:
1/2 kg singkong parut
1 sdm gula pasir
Sedikit garam
2-3 sdm santan kental
Kesumba warna merah dan hijau
Parutan kelapa dari 1/2 butir kelapa sedang, tambahkan 1 sdt garam

CARA MEMBUAT:
1. Buang aci (pati) singkong parut, bubuhi gula, garam, dan santan.
2. Ratakan, lalu bagi dua. Masing-masing bubuhi warna merah dan hijau.
3. Pulungi bulat-bulat sebesar ceremai, lalu tekan supaya agak pipih.
4. Masukkan ke dalam air mendidih, masak sampai terapung, angkat, tiriskan.
5. Gulingkan dengan kelapa parut bergaram, sampai tersalut kelapa semua.
6. Sajikan dengan juruh (kinca) gula jawa.

Juruh (kinca) gula jawa: 200 gr gula jawa, diiris lalu dimasak dengan sedikit air sampai hancur dan agak mengental, angkat, lalu saring.
0

Uli Ketan atau Jadah Ketan

Dinamakan uli ketan atau jadah ketan karena menggunakan beras ketan sebagai bahan utamanya. Selain itu, penganan ini biasanya disajikan bersama tapai ketan hitam. Di Jawa Tengah, penganan ini dinamakan Tetel. Variasi lain dari uli ketan ini adalah uli bakar. Jadah ketan merupakan salah satu penganan yang wajib ada dalam upacara seserahan tradisi pernikahan adat Jawa, sebagai simbol pengharapan pernikahan yang langgeng sebagaimana tekstur jadah ketan yang lengket.
Uli Ketan atau Jadah Ketan
BAHAN:
1 kg beras ketan yang sudah direndam semalaman dan ditiriskan
Parutan kelapa dari 1/2 butir kelapa sedang
1 sdt garam
Daun pisang secukupnya untuk alas wadah

CARA MEMBUAT:
1. Letakkan beras ketan bersebelahan dengan kelapa parut dalam panci kukusan. Kukus +/- 30 menit dengan api sedang hingga ketan matang.
2. Angkat, campur kedua bahan tersebut dalam wadah yang telah dialasi dengan daun pisang. Tekan-tekan dengan alu/penumbuk selagi panas, tidak perlu sampai halus sekali.
3. Bagi adonan ketan sesuai selera, gulung dengan daun pisang. Biarkan dingin dan mengeras sebelum dipotong.
4. Sajikan dengan tapai ketan hitam.

Untuk: 10-15 potong
0

Tapai Ketan Hitam Manis

Tapai adalah sejenis penganan yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Substrat ini biasanya berupa singkong atau beras ketan. Tapai ketan atau juga disebut tapai pulut, bisa dibuat dari beras ketan hitam maupun beras ketan putih.

Tapai yang dibuat dari beras ketan putih biasanya dicampur dengan air suji untuk menghasilkan tapai ketan yang berwarna hijau. Tapai ketan hitam biasanya disajikan bersama penganan tradisional seperti lemang dan uli ketan atau jadah ketan.
Tapai Ketan Hitam Manis
BAHAN:
500 gr beras ketan hitam
2 gelas air panas
2 sdm gula halus
2 butir ragi, haluskan
Daun pisang secukupnya untuk membungkus

CARA MEMBUAT:
1. Cuci beras ketan, rendam semalaman. Tiriskan beras ketan saat akan dimasak keesokan harinya. Kukus beras ketan setengah matang.
2. Siram dengan 2 gelas air panas saat beras ketan yang dikukus sudah mengepulkan uap panas. Aduk kembali hingga rata. Lanjutkan pengukusan hingga beras ketan matang.
3. Setelah matang, ratakan beras dalam nampan, biarkan sampai dingin sepenuhnya.
4. Beri alas daun pisang pada wadah yang besar. Masukkan beras ketan, ratakan, lalu taburi dengan ragi halus dan gula halus, ratakan kembali dan tambahkan lapisan beras ketan, taburi dengan ragi, dan lakukan berulang sampai beras habis. Tutup rapat permukaan atas dengan daun pisang. Lapisi dengan kain serbet bersih di atasnya sebagai penutup. Simpan di tempat yang hangat.
5. Tapai ketan baru boleh dibuka setelah 3 hari 2 malam untuk mendapatkan hasil fermentasi yang baik.
0

Kue Temo Coe

Temo coe adalah sejenis kue moci populer yang berasal dari Indonesia Timur, salah satu kue nusantara yang mendapat pengaruh Tionghoa, dengan ciri khas taburan wijen putih di permukaan kuenya.

Sebagaimana kue moci pada umumnya, temo coe juga memiliki tekstur kue yang kenyal karena terbuat dari bahan dasar berupa tepung ketan. Selain itu, kue ini juga memiliki rasa yang unik karena bahan isinya terbuat dari gula merah yang dicampur dengan wijen sangrai.

Kue Temo Coe

BAHAN KULIT:
350 gr tepung ketan
50 gr tepung tapioka
300 ml santan hangat dari 1/2 butir kelapa
1/4 sdt garam

BAHAN ISI (CAMPUR RATA):
175 gr gula merah, iris halus
100 gr wijen putih, sangrai, haluskan

BAHAN TABURAN:
50 gr wijen putih, sangrai

BAHAN LAINNYA:
Daun pisang secukupnya untuk alas
Minyak goreng secukupnya untuk mengoles daun pisang

CARA MEMBUAT:
1. Campur semua tepung dan garam, tuangkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan dapat dibentuk, bagi menjadi 12-15 bulatan.
2. Tipiskan setiap bulatan adonan sekitar 1/2 cm, isi dengan campuran bahan isi, rapatkan, dan bulatkan kembali.
3. Oles daun pisang berbentuk bundar diameter 4 cm dengan minyak goreng untuk alas kue, taruh setiap bulatan adonan ketan di atasnya. Taburkan sedikit wijen pada permukaan kue, tata semuanya dalam kelakat, kukus +/- 30 menit hingga matang.

Untuk: 12-15 buah
0

Wedang Ronde

Dalam bahasa Jawa, "wedang" berarti minuman dari bahan gula dan kopi (teh, jahe, dan sebagainya) yang biasanya diseduh dengan air panas, biasanya dapat menghangatkan tubuh. Sementara kata "ronde" dalam bahasa Jawa berarti minuman yang mengandung ramuan agak pedas (seperti jahe) dengan penganan bulat-bulat kecil di dalamnya. Jadi sebenarnya penganan ini bisa juga disebut dengan nama "ronde" saja, yang berarti wedang yang disajikan bersama dengan penganan berbentuk bola-bola kecil.

Penganan ini aslinya berasal dari negeri Tiongkok, yang dalam bahasa Tionghoa disebut Tāngyuán (汤圆), yakni sejenis hidangan penutup tradisional Tionghoa yang terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan sedikit air untuk membentuk bola-bola kecil dan kemudian dimasak dan disajikan dalam air mendidih dengan beras ketan fermentasi, atau sirop manis (sirop jahe manis, misalnya), atau digoreng garing. Tangyuan dapat berbentuk kecil atau besar, dan diisi atau tidak terisi.

Tangyuan dimakan secara tradisional selama Yuanxiao dalam Festival Lampion (Cap Go Meh), tetapi juga disajikan sebagai hidangan penutup pada hari pernikahan Tionghoa, Festival Titik Balik Matahari Musim Dingin (冬至; Pinyin: Dōngzhì) yang biasanya jatuh pada 22 Desember, dan pada setiap kesempatan seperti acara reuni keluarga, karena homofonnya untuk persatuan (团圆; Pinyin: tuányuán). Di Indonesia, ronde merupakan tangyuan yang telah bercampur dengan budaya dan cita rasa masing-masing daerah di nusantara.

Wedang Ronde

BAHAN:
1 liter air
200 gr gula pasir
2 batang serai, ambil bagian yang putih, memarkan
50 gr jahe segar, kupas, memarkan
5 butir cengkeh
100 gr kacang tanah kupas, sangrai
3 lembar roti tawar, buang pinggirnya, potong dadu 1 cm

BOLA-BOLA KETAN (RONDE):
200 gr tepung ketan siap pakai
1/8 sdt garam
150 ml air hangat
3 tetes pewarna makanan warna hijau
3 tetes pewarna makanan warna merah

CARA MEMBUAT:
1. Masak air bersama gula pasir, serai, jahe, dan cengkeh hingga mendidih. Angkat dan sisihkan.
2. Untuk Bola-Bola Ketan (Ronde):
a. Uleni tepung ketan, garam, dan air hangat hingga adonan rata dan dapat dipulung. Bagi adonan menjadi 2 bagian.
b. Bubuhi satu bagian adonan dengan pewarna hijau. Aduk rata. Bubuhi adonan lain dengan pewarna merah. Aduk rata.
c. Bentuk tiap 1/2 sdt adonan tepung menjadi bola-bola sebesar kelereng.
d. Didihkan air dalam panci. Rebus bola-bola ketan hingga mengapung. Angkat.
3. Masukkan bola-bola ketan ke dalam sirop jahe.
4. Taruh wedang dalam mangkuk-mangkuk saji. Taburi kacang sangrai dan roti tawar.
5. Sajikan hangat.

Untuk: 8 orang
1 porsi: 287 kalori
0

Kue Lapis Tepung Hunkue

Kue lapis tepung hunkue ini memiliki tampilan lapisan warna yang beragam dan menarik. Dari cara pembuatan kue lapis hunkue ini, warna lapisan kue yang dihasilkan berturut-turut dari atas adalah lapisan cokelat, hijau, putih, merah, dan putih.

Kue Lapis Hunkue

BAHAN:
1 peres cangkir tepung hunkue
6 cangkir santan yang sedang kentalnya
225 gr gula pasir
1 sdt garam
Pewarna merah/hijau
2 sdm kakao, dilarutkan dengan 3 sdm air panas

CARA MEMBUAT:
1. Larutkan tepung hunkue dengan 1 cangkir santan; masak sampai mendidih sisa santan dengan gula dan garam.
2. Masukkan larutan tepung hunkue, aduk-aduk sampai kental dan matang, angkat.
3. Ambil kira-kira 1/3 bagian dari adonan tersebut, taruh di panci kecil, bubuhi kakao yang sudah dilarutkan, lalu masak sambil diaduk-aduk sampai kakaonya tercampur, angkat.
4. Sediakan 2 cangkir kosong, isi tiap cangkir dengan sekitar 2 sdm adonan putih yang sudah matang, bubuhi masing-masing dengan warna merah dan hijau, ratakan.
5. Sediakan loyang atau mangkuk, isi dengan kira-kira 1/2 bagian dari adonan putih. Taruh adonan merah merata di atasnya, tuang sisa adonan putih, lalu taruh adonan hijau merata di atasnya.
6. Buat gerakan menyerupai huruf S dengan garpu ke dalam adonan.
7. Terakhir, masukkan adonan cokelat yang masih panas ke dalam loyang, ratakan.
8. Potong-potong kue setelah dingin.

0

Kue Talam Tepung Ubi Ungu

Dalam rangka penganekaragaman pangan nasional, banyak kue tradisional nusantara yang dapat memanfaatkan tepung ubi ungu dalam pembuatannya, di antaranya kue talam tepung ubi ungu ini. Bahan utama yang digunakan untuk membuat kue talam tepung ubi ungu ini adalah ubi putih yang sudah direbus dan dihaluskan.

Kue Talam Tepung Ubi Ungu
BAHAN:
BAHAN I:
400 gr ubi putih yang sudah direbus dan dihaluskan
125 gr gula pasir
50 gr tepung ubi ungu
150 ml santan encer
1/2 sdt agar-agar putih
1/2 sdt vanili

BAHAN II:
50 ml air
3 sdm tepung beras
2 sdm tepung tapioka
75 gr gula pasir
200 ml santan kental

CARA MEMBUAT:
ADONAN BAHAN I:
Campur semua bahan I menjadi satu, aduk rata, lalu masukkan ke dalam cetakan cucing kecil yang telah diolesi minyak, kukus selama sekitar 8-10 menit.

ADONAN BAHAN II:
Masak air sampai mendidih, lalu tuangkan ke tepung beras, aduk rata. Kemudian campur dengan tepung tapioka, gula, dan santan, aduk sampai rata, setelah itu saring dan sisihkan.

PENYELESAIAN:
Tuang adonan bahan II di atas adonan bahan I, kukus hingga matang selama +/- 20 menit, angkat, dinginkan. Setelah dingin, keluarkan dari cetakan. Sajikan.

Untuk: 20 buah
1 buah: 95 kalori
0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com